SISTEM AUGMENTED REALITY
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas saya ucapkan kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya maka saya bisa menyelesaikan sebuah tugas softskill yang berjudul “Sistem Augmented Reality”. Sebelum nya saya banyak berterima kasih kepada bapak DR Mohammad Iqbal, Skom, MMSI selaku dosen yang sabar membimbing kami untuk menjadi mahasiswa yang bisa berprestasi.
Makalah ini di buat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan sebuah karya tulis yang bertujuan untuk menjelaskan sebuah teknologi baru dengan memanfaatkan sensor terpadu sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk mencari lokasi seperti tempat makan, tempat ibadah dan lain-lain.
Saya menyadari bahwa sangat banyak kekurangan yang mendasar pada karya tulis ini. Oleh karena itu perlu peran pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memajukan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga karya tulis ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua
Sejarah
Secara umum, augmented reality (AR) adalah penggabungan antara obejek virtual dengan objek nyata. Sebagai contoh, adalah saat stasiun televisi, menyiarkan pertandingan sepak bola, terdapat objek virtual, tentang skor pertandingan yang sedang berlangsung. Menurut Ronald Azuma pada tahun 1997, augmented reality adalah menggabungakan dunia nyata dan virtual, bersifat interaktif secara real time, dan merupakan animasai 3D. Sejarah tentang augmented reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan memapatenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia claim adalah, jendela ke dunia virtual.
Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama kalinya. Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya, Tahun 1992 mengembangkan Augmented Reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype AR.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers.
Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR, tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.
Bidang-bidang yang pernah menerapkan teknologi augmented reality adalah:
- Kedokteran (Medical): Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran, seperti misanya, untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin virus, dll. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan augmented reality pada visualisasi penelitian mereka.
- Hiburan (Entertainment): Dunia hiburan membutuhkan augmented reality sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai contoh, ketika sesorang wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca, dia berdiri di depan layar hijau atau biru, kemudian dengan teknologi augmented reality, layar hijau atau biru tersebut berubah menjadi gambar animasi tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut, masuk ke dalam animasi tersebut.
- Latihan Militer (Military Training): Militer telah menerapkan augmented reality pada latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan augmented reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti melakukan perang sesungguhnya.
- Engineering Design: Seorang engineering design membutuhkan augmented reality untuk menampilkan hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan augmented reality klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail tentang desain mereka.
- Robotics dan Telerobotics: Dalam bidang robotika, seorang operator robot, mengunnakan pengendari pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi, penerapan augmented reality dibutuhkan di dunia robot.
- Consumer Design: Virtual reality telah digunakan dalam mempromsikan produk. Sebagai contoh, seorang pengembang menggunkan brosur virtual untuk memberikan informasi yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan.
Sistem Augmented reality
Augmented Reality (AR) telah menjadi salah satu trend penelitian dalam sebuah hal pemanfaatan pemodelan objek secara virtual. AR bekerja dengan memanfaatkan piranti input. Piranti input yang di maksud dapat berupa kamera, sensor bahkan GPS. AR dapat bekerja secara real time dengan menampilkan pergerakan dari objek nyata dengan perwujudan model objek pada layar monitor.
Penelitian ini mengembangkan Augmented Reality untuk pencarian lokasi makan (restoran) di Nokia Lumia dengan menggunakan aplikasi HERE City Lens dari system operasi mobile besutan Microsoft yaitu Windows Phone 8. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan obyek virtual secara real-time. Untuk menerapkan konsep AR, aplikasi ini menggunakan sensor terpadu seperti accelerometer, kompas, dan GPS. Lokasi makan dapat di download dari server khusus dan di simpan dalam smartphone. Untuk mengantisipasi jika terdapat data baru pada database, aplikasi ini juga di lengkapi dengan fitur sinkronisasi dengan menggunakan layanan web dengan teknologi XML. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pencarian lokasi makan menjadi dapat di lakukan dengan lancar menggunakan teknik AR. Rincian lokasi makan dapat di tampilkan secara akurat.
Ulasan
HERE City Lens yang sebelumnya bernama Nokia City Lens adalah software yang memanfaatkan teknologi digital augmented reality (AR) yang mampu memberi informasi tempat terdekat di sekeliling penggunanya dengan memanfaatkan aplikasi kamera.
Disebut AR, sebab tatkala aplikasi itu bekerja dengan hanya mengarahkan kamera pada objek di depan penggunanya, maka informasi mengenai hotel, stasiun, restoran, gedung, mal, toko, ATM, masjid, sekolah, pom bensin, jembatan, danau dan informasi lainnya yang berada di dekat pengguna bermunculan di dalam tubuh objek yang disorot. Informasi muncul berupa teks dilengkapi gambar dan jarak tempuh ke objek yang dituju.
Demikian pula tatkala Nokia Lumia 820 sebagai perangkat yang sudah dilengkapi aplikasi HERE City Lens (diunduh dari Nokia Store) digeser ke sekeliling, maka tempat-tempat yang berbeda bermunculan, tergantung arah mata kamera. Pengguna tinggal menekan saja salah satu informasi tersebut, misalnya saat menginginkan satu tempat saat saya berada di rumah saya, di Cipayung maka nama perkantoran, dan restoran yang berada di depan hotel tersebut muncul beserta informasi jarak tempuh dan arah yang akan dituju.
Setelah memilih tempat yang kita inginkan, akan tampil plilhan untuk mengambil “direction” untuk menuntun kita ke tempat yang di pilih, selanjutnya aplikasi HERE Drive langsung terbuka untuk menuntun kita ke arah yang kita pilih. Dengan percobaan ini saya menggunakan ponsel kesayangan saya Nokia Lumia 820 dan saya akan berikan cara kerja system AR besutan Microsoft yang bernama HERE City Lens.
Cara Kerja Augmented Reality (AR) Menggunakan Aplikasi HERE City Lens
Pertama, buka aplikasi Here City Lens dengan cara menyentuh pada aplikasi tersebut seperti gambar di bawah
Gambar 1. Pilih aplikasi HERE City Lens
Kedua, pilih tempat yang akan Anda tuju. Pilih eat & drink untuk mencari tempat makan. Dalam percobaan ini saya memilih untuk mencari tempat makan favorit di sekitar rumah saya dengan memilih eat & drink. Maka akan tampil banyak tempat makan dengan mengarahkan kamera kearah mana saja karena aplikasi ini menggunakan sensor terpadu seperti accelerometer, kompas, dan GPS jadi tempat makan akan tampil secara real-time jika kita geser arah kamera kemana saja. Bisa di lihat di bawah
Gambar 2. Pilih eat & drink untuk mencari lokasi makan
Ketiga, arahkan kamera ke sembarang tempat untuk mencari lokasi tempat makanan. Selesai mencari tempat makanan yang di inginkan Anda cukup mengetuk tempat makanan dan pilih “direction” untuk mendapatkan arahan ke tempat yang kita tuju. Gambar bisa di lihat di bawah
Gambar 3. Dengan mengarahkan kamera ke sembarang arah, maka akan tampil tempat makan
Setelah memilih direction akan keluar aplikasi HERE Drive yang akan menuntun kita kearah tujuan. Gambar bisa di lihat di bawah
Gambar 4. Tampilan HERE Drive saat di buka
Pertama kali HERE Drive terbuka, aplikasi ini langsung memberikan arahan ke tempat makan yang kita pilih tadi. Gambar bisa di lihat di bawah
Gambar 5. Tampilan aplikasi HERE Drive setelah di buka
Agar aplikasi HERE Drive menuntun ke arah tempat yang tadi di pilih, slide ke atas pilihan direction nya lalu pilih start navigation. Gambar bisa di lihat di bawah
Gambar 6. Pilih start navigation untuk mendapatkan arahan ke tempat yang kita tuju
Setelah memilih start navigation maka aplikasi HERE Drive akan menuntun kita ke tempat makan yang kita pilih tadi
Gambar 7. HERE Drive akan menuntun kita ke tempat makan yang tadi di pilih
Alat Bantu Pembuatan
Wikitude
Wikitude terus mengembangkan SDK untuk development Augmented Reality, termasuk diantaranya dukungan untuk platform pengembangan HTML menggunakan PhoneGap dan Titanium.
PhoneGap dan Wikitude untuk membuat aplikasi augmented reality berbasis lokasi dengan teknologi HTML5, saat ini Wikitude SDK 3.0 memiliki mekanisme untuk membuat aplikasi augmented reality dengan image recognition berupa marker. Teknologi image recognition pada Wikitude SDK 3.0 didukung oleh SDK Vuforia dari Qualcomm yang sudah terkenal sangat handal dalam teknologi augmented reality dan proses image recognition yang cepat dan akurat.
Terlihat seperti pada gambar, di gambar paling kiri terdapat papan selancar yang ditambahkan secara virtual dengan augmented reality setelah foto orang yang memegang papan selancar di sebelah kanan tersebut dikenali oleh mekanisme image recognition dari aplikasi sample HelloImageRecognition.
Vuforia SDK mendukung platform iOS dan Android, sehingga pada implementasi PhoneGap plugin juga hanya ada kedua platform tersebut. Dan baru teruji untuk versi PhoneGap 2.2, 2.4, 2.5, 2.8.1.
Bagaimana langkah-langkah mencoba aplikasi contoh Basic/HelloWorld dan Extended/HelloImageRecognition akan dijelaskan di bawah ini, dengan catatan bahwa penulis mencobanya menggunakan platform iOS dengan Xcode sebagai development kit:
- Setup proyek PhoneGap dengan plugin yang disesuaikan untuk iOS atau Android
- Proses setup proyek sementara tidak perlu buat (create) pakai script PhoneGap dahulu, gunakan dari contoh dulu untuk mempermudah percobaan
- Proses setup membutuhkan download Wikitude SDK sesuai platform yang dicoba, untuk platform iOS Wikitude SDK versi 3.0 berukuran 111MB. Kemudian extract Wikitude SDK, akan digunakan isi dari direktori Framework, untuk disalin ke direktori proyek PhoneGap. Proses download Wikitude SDK mensyaratkan untuk mendaftar sebagai Wikitude Developer (free).
- Download wikitude-phonegap plugin dari Github, bisa download langsung dari tombol “download zip” ataupun menggunakan command-line git. Extract wikitude-phonegap, akan digunakan direktori sample dari direktori platform yang dipilih.
- Pilih contoh proyek yang dijelaskan dalam dokumentasi atau gunakan sample bawaan dari wikitude-phonegap (HelloWorld & HelloImageRecognition)
- Untuk mencoba contoh proyek HelloImageRecognition (dan mekanisme image recognition lainnya), butuh download Vuforia SDK sesuai platform yang dipilih. Kemudian extract, dan akan digunakan isi dari direktori build (include, lib). Yang digunakan penulis dalam pembuatan artikel ini adalah Vuforia SDK v2.5.
- Setelah semua siap, lakukan proses build, jika sudah tidak ada error, coba Run aplikasi di perangkat. Pada saat muncul logo PhoneGap dengan tombol “Load AR”, klik tombol, kemudian coba fiturnya (HelloWorld akan menampilkan POI, HelloImageRecognition akan mencari gambar yang sudah didefinisikan)
Link Document: https://onedrive.live.com/redir?resid=ADB7CE9DC4F6784C%211166
SUMBER:
http://rosdianah.blogspot.com/2011/12/prinsip-kerja-sistem-augmented-reality.html?m=1
http://kursor.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/0604_2.pdf
http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2013/05/13/revolusi-peta-itu-bernama-here-city-lens-555466.html
http://duniadigit.blogspot.com/2013/08/tutorial-cara-membuat-simple-augmented.html
http://oo.or.id/content/develop-augmented-reality-using-phonegap-wikitude-and-vuforia